Cerpen: RINDU RANI
Cerpen Rizki tiara novyani Tia
Komunitas Lingkar Sastra Universitas Islam Malang
Hari ini aku membantah pada keangkuhan, aku membantah pada air mata, pada uraian logis yang kadang magis, aku membantah pada kesedihan. Di dalam sana aku melihat perih, perih yang tak terurai tapi menggumpal. Aku…aku yang berdiri di tengah badai kerinduan jauh bunda, melihat sederet redam yang remuk dalam kebisuan… Tepat sangat tepat di depan wajahku, berdiri tegar dengan senyum yang hambar. Kawan, hari yang cerah membutakan lagi mataku dari segumpal rindu tak bertuan.
Sobatku ini, sama layaknya dengan sobatku yang lain dalam teori fisik dia tidak kekurangan sama sekali, tidak, dari segi psikologis dia logis walaupun tidak sangat, dari kecerdasan emosional dia mengagumkan, kecerdasan intelektual tidak memalukan. Lantas di mana yang membuat dia kadang ada tapi tak ada… Kenapa dia?
Cerita Lengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar