Puisi Asri Wuryantari



Puisi kiriman kali ini datang dari Asri Wuryantari. Masih tentang cinta. tapi sepertinya yang ini cinta yang tersakiti, kalau melihat dari bait-bait dalam puisinya. Hehe, bener ga yah? Hanya Tuhan dan penulisnya yang tahu pasti maksud yang terkandung dalam puisi di bawah ini. Kalau sobat remaja juga ingin ikut menyelami makna dalam tiap kata yang terkandung dalam puisi ini, silahkan dibaca sampai tuntas, kemudian berikan penilaian dalam kolom komentar.



SEPERTI APA AKU?



Ketika belaian hendak menjadi kesenangan dalam hati

Tak terduga prasangka menghampiri dan menjadi musuh dalam selimut

Aku hampir menjawab YA untuk pertanyaan itu tapi...

Bukan maksud itu melenceng ke lain sisi

Kurindukan dia

Kutangisi dia

Kurentangkan tangan ku untuknya

Kumencoba menghambat tapi apa ku sanggup?

Tercabik-cabik melukai kulit dari udara dingin malam

Melewati titik tengah kesabaran

1

2

3 kesempatan ku tawarkan

Tapi dia selalu pergi

Meninggalkan

Membiarkan

Melukai hati yang sudah ku tanam cinta

Jauh harapan ku sekarang

Bahkan setelah ku berikan bagian tubuhku untuknya

Tak kusangka dia tak berpaling

Biarkan ini menjadi penantian panjang

Mengalah bukan berarti kalah

Karena mengalah untuk cinta

Cinta yang terambil dari ku untuk mantan sahabatku





DI KOTAK KECIL



Kini hanya tinggal pesona dalam hati

Mendesah lembut di kerumunan orang yang lalu lalang

Menjilat keindahan yang tiada duanya

Kuberikan nikmatnya

Kunikmati sentuhannya

Kurasakan lamutannya

Dia pergi tak kembali setelah itu

Kegelisahan menerjang otak

Naik darah yang berbau amis

Meninggalkan jejak dalam kening

Saat itu malam... Hujan... Dingin...

Meninggalkan sejuta liur yang menetes

Menengadah ke atas melihat matanya yang dingin

Menaikkan sandang serta menggerayangi

Kini hanya kotak kecil jadi saksi

Dan sebuah kenikmatan di mana selalu pergi



Terima kasih untuk Asri yang sudah mengirimkan puisinya ke blog ini. Kalau sobat remaja yang lain punya atau suka bikin puisi, baik itu puisi cinta, puisi persahabatan ataupun puisi patah hati dan puisi sedih, silahkan kirim lewat email ke lukasgentara@ipal.com. Sebelumnya mohon dibaca syarat dan ketentuannya dalam artikel kirim puisi.

0 komentar:

Posting Komentar