Puisi-Puisi Siti Yuningsih

Kumpulan puisi Siti Yuningsih






pujangga cinta





tak ada yang indah jika kau berharap lebih

tak ada yang abadi jika kau berharap memiliki

dan tak akan ada yang sempurna jika kau selalu membandingkannya





semua akan terasa indah jika kau lakui dengan ikhlas

semua akan abadi jika kau menyimpannya dalam hati

dan akan terasa sempurna jika kau tutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dia miliki





seperti cinta untuk seorang kekasih

tapi ini bukan cerita cinta anak remaja

bukan pula cerita cinta romeo & juliet

tapi ini cerita perjalanan cinta seorang pujangga









mencari cinta





telah lama aku mencari

sebuah cinta yang ku nanti

tapi apakah mungkin cinta itu kutemui

cinta yang karena hati bukan nafsu birahi





sekian lam aku mencari

begitu banyak pria kutemui

tapi tak satupun kudapati

cinta sejati dari ketulusan hati

Tuhan Engkau maha mengetahui

dan Engkau pula maha mengasihi

pantaslah Engkau sucikan cinta ini

dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci

agar satu antar kami dapat saling terlindungi





dari seribu tipu muslihat iblis di bumi

agar kami tidak terjerumus ke dalam bara api

yang akan membakar seluruh tubuh kami

akibat ulah iblis yang menipu kami









pagi yang tak kunjung datang





Duniaku dipenuhi oleh gelapnya malam

tak ada siang karna mentariku tertutp awan kelabu

cahayaku redup karna sang gelap telah menutupinya

tapi bukan sunyinya malam yang kurasa

tapi bising ombak pantai yang terdengar di telingaku

bukankah aku seperti di pantai yang indah pemandangannya

ternyata bukanlah pantai melainkan hutan belantara

kini aku resah menunggu datangnya pagi

karna sampai saat ini pagi belum datang menjemputku

kurindu akan cahya mentari yang terangi duniaku

karna dengan terangnya aku bisa tahu di mana aku saat ini





karna cahuya mentari kan hangatkan ku dari dinginnya malam

ingin rasanya aku menutup mata agar tak lama kumenantinya

agar jika kubuka mata ini kulihat mentari pagi menyambutku agar gelap malam yang selimuti ku hilang

dan berganti cerahnya pagi warnai hariku

sungguh kumerindukan saat itu, tak sedikitpun kusenang dengan kebutaan ini

gelap yang selimuti diriku, dingin yang selalu kurasa, dan bising yang selalu terdengar





Andai kumenunggumu dengan seeorang disampingku

mungkin tak seresah ini aku menunggumu

dan tak selemah ini diriku

kubutuh dia disampingku

untuk menunggumu tanpa rasa khawatir dihatiku

aku takut jika kutak sanggup lagi menunggumu

tak akan ada yang tahu ku hilang dalam kegelapan

dan tak akan ada yang dapat bercerita padamu tentang malam itu

betapa letih dan takutnya aku menunggumu.

0 komentar:

Posting Komentar