Kumpulan Puisi Untuk Ibu

Kumpulan puisi Ibu - Hari ini, 22 Desember 2010 merupakan hari Ibu. Pantas saja banyak yang mencari puisi ibu ke blog ini. Nah, mumpung momennya tepat, kali ini saya akan mempublikasikan lagi beberapa puisi tentang ibu yang sudah dibuat oleh rekan-rekan kita. Siapa tahu bisa memberi inspirasi untuk membuat puisi-puisi untuk ibunda tercinta kita nantinya.



Lebih dari itu, semoga kumpulan puisi ini bisa menjadikan sebuah renungan tentang sosok seorang ibu. Terutama kasih sayang beliau.





Puisi untuk Ibu

by Hasbullah



Di malam yang dingin

Dengan berselimut kesendirian

Kuterbangun menatap langit langit kamarku

Terlintas di benak sosok engkau

Yang selalu menemaniku menjemput pagi

Yang selalu menemaniku menikmati panasnya sinar matahari

Yang selalu menemaniku menyaksikan bulan dan bintang

Dan kembali mengantarku ke dalam tidur yang panjang

Semua itu kini tak dapat lagi kurasakan

Karena saat ini ku jauh darimu

Mekipun sebenarnya ku tak bisa

Namun ku yakin semua itu akan berakhir

Ibu………..

Aku rindu dengan senyummu

Aku rindu dengan kasih sayangmu

Aku rindu dengan belai lembutmu

Aku rindu akan pelukmu

Ku ingin kau tahu itu

Ibu……….

Kau selalu ada

Di setiap hembusan nafasku

Di setiap langkah kakiku

Di setiap apa yang ku gapai

Karena kau begitu berarti dalam hidupku





IBU

by : Khalil Gibran



Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia.

Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah.

Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.



Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista.

Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa

merestui dan memberkatinya.



Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.

Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.



Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan

dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.



Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.

Penuh cinta dan kedamaian.





Kepada Ibu

by katjha



Sebuah senja



Selepas hujan lebat dengan prahara kecil

menyisakan suasana senja yang beku, bisu dan penuh

kepedihan..



Dari sebuah layar handphone

terbaca sebuah pesan singkat



“anak ku pulang..”



Sejenak hati beranjak gamang,

menemukan kesadaran dari duka kepulangan

dia yang kukasihi..



Ibu nya masih ingat aku, orang yang pernah dicintai anaknya.



Sore ini Little Guinevere telah dimakamkan,

bersambut dengan hujan deras dan gemuruh angin

prahara kecil.



Dia telah mati dalam pengkhianatan,

penodaan simbol-simbol kasih dan cinta yang tulus.



Ibu … setelah hujan reda engkau memanggil aku pulang?

masihkah orang yang berduka dan terkhianati ini anakmu?



Ibu … kenapa engkau tidak memanggil aku pulang

ketika hujan itu masih turun deras …

aku tahu itu karena engkau terlampau menyayangi aku

yang bukan darah dagingmu sendiri.



Aku tahu engkau tak ingin orang yang menanggung duka, pengkhianatan

dan sakit ini basah,

dan tubuhnya meradang dalam hujan yang dingin.



Aku beranjak berjalan …

menuju rumah ibu Little Guinevere

hening, sepi dan remang dalam temaram senja

setelah melewati pintu kujelang sosokmu ibu …

engkau terduduk, lemas dan lesu …

tapi sorot matamu masih tajam dan penuh ketegaran.



“kemarilah anak ku … maafin ibu yang egois dan tidak berguna ini”



“anak ku pasti engkau kecewa, semua rasa sayang, cinta

dan kehormatanmu disinggung, kemudian

orang yang melakukan itu kini telah mati”



Walau dalam remang, aku lihat matanya berlinang

tapi jejak-jejak ketegaran nya masih membekas

“kemarilah anak ku … ”



Aku pun mendekat, dia usap kepalaku dengan penuh kasih sayang

“anak ku, maafkan ibu ya ..”



“telah kulahirkan seorang pengkhianat untuk hidup

dan cinta yang engkau perjuangkan”



Sepi … hening, diluar angin bergemuruh,

membawa udara dingin lewat lubang angin-angin rumah.

kutengadahkan kepalaku, kutatap dia, ibu dari Little Guinevere

walau seperti menelan seribu percikan bunga api

aku berkata sambil tersenyum tegak



“Ibuku … Kita manusia tertambat pada kefanaan,

sungguh pun dalam hidup kita adakalanya dikhianati, disakiti,

bahkan oleh orang yang paling kita sayangi”



“Ibuku … tegak lah … mari tersenyum untuk kenytaan

kali ini yang kita rasakan tidak adil”



“sebagai bukti ketegaran kita dan jiwa kita yang melawan,

menolak tunduk kepada takdir yang saki”



“ibuku … mulai saat ini aku adalah anakmu …

walau bukan lahir dari rahim mu, tapi aku lahir dari

kasih sayang mu kepada putri kesayanganmu”



“Ibuku … anakmu ini menyayangi ibunya”





IBU

by ngurah



Bu ingatkah janjiku dulu

Saat sandikala perlahan datang menumpu hari

Saat potongan ayam kita bubuhkan untuk lauk dagangan



Ibu mungkin sudah lupa

Sembari bekerja kita berbagi

Tentang untung rugi dan pengeluaran

Tentang nyeri tulang yang tak tertahankan

Tentang luka gores tangan yang telah mengering



Bu jika aku mampu nanti jangan ibu tidur beralas tikar

Tak boleh lagi ibu basuh muka dengan air timba

Jangan pernah ibu melangkah saat kaki meradang



Bu..

Saat ku tlah bisa kenapa ibu tak bisa menunggu



Sekian dulu kumpulan puisi Ibu kali ini.., Selamat Hari Ibu...!

0 komentar:

Posting Komentar