Puisi-Puisi Kurnia Hidayati




Hujan Telah Menghilang





Hujan kini telah menghilang

Membekas air yang menggenang

Membuat raga melintas tanpa bayang

Ya, mentari tak berani muncul sekarang





Tapi lihat, awan begitu merata

Sinarnya tak seredup kala hujan menerpa

Mentari mulai bangkit

Walau sinarnya terhempas awan tak bersuara





Aku disini hanya mencoba merangkai kata

Walau kurasa tak bermakna









Dan, Gerimis Masih Saja Turun..





Ketukan- ketukan itu, masih terdengar

Entah apa yang di ketuknya, hingga terdengar suara

Mengusik rasa kantuk yang menggantung sedari tadi





Ketukan itu kini semakin cepat, seperti bunyi tapak kaki dikejar waktu

Menandakan gerimis semakin ingin turun

Tulisan- tulisanku mencoba menandingi derasnya air





Menyeruak begitu sering menjatuhi bumi,

Hujan, kau bukan sainganku

Walau ku telah lelah menulis, meski ku telah menyerah

Dan Gerimis Masih Juga Turun









Pagi di Pucuk Awan





Tampak kilau-kilau itu

Putih membaur bingkai awan

Disanalah mentari bersembunyi

Mungkin lebih tepatnya, awan tak menutup sebagai tabir





Langit kini tampak abstrak

Menyambut raga bersiap lelah

Jejali jalan, tapaki pekerjaan

Untuk sebuah hidup yang di harap




hmmmh.. hujan memang inspiratif. Seperti puisi tentang hujan yang ditulis oleh Kurnia Hidayati di atas.

0 komentar:

Posting Komentar