![]() |
Hujan Telah Menghilang Hujan kini telah menghilang Membekas air yang menggenang Membuat raga melintas tanpa bayang Ya, mentari tak berani muncul sekarang Tapi lihat, awan begitu merata Sinarnya tak seredup kala hujan menerpa Mentari mulai bangkit Walau sinarnya terhempas awan tak bersuara Aku disini hanya mencoba merangkai kata Walau kurasa tak bermakna Dan, Gerimis Masih Saja Turun.. Ketukan- ketukan itu, masih terdengar Entah apa yang di ketuknya, hingga terdengar suara Mengusik rasa kantuk yang menggantung sedari tadi Ketukan itu kini semakin cepat, seperti bunyi tapak kaki dikejar waktu Menandakan gerimis semakin ingin turun Tulisan- tulisanku mencoba menandingi derasnya air Menyeruak begitu sering menjatuhi bumi, Hujan, kau bukan sainganku Walau ku telah lelah menulis, meski ku telah menyerah Dan Gerimis Masih Juga Turun Pagi di Pucuk Awan Tampak kilau-kilau itu Putih membaur bingkai awan Disanalah mentari bersembunyi Mungkin lebih tepatnya, awan tak menutup sebagai tabir Langit kini tampak abstrak Menyambut raga bersiap lelah Jejali jalan, tapaki pekerjaan Untuk sebuah hidup yang di harap |
hmmmh.. hujan memang inspiratif. Seperti puisi tentang hujan yang ditulis oleh Kurnia Hidayati di atas.
0 komentar:
Posting Komentar